Rabu, 25 Desember 2024

ERD Denormalisasi Sistem Penjualan

 









Penjelasan :

Data dari beberapa tabel digabungkan ke tabel Penjualan agar query lebih cepat, terutama untuk laporan atau analisis transaksi.

Contoh redundansi:

Nama_Pelanggan muncul di tabel Penjualan dan tabel Pelanggan.
Nama_Produk muncul di tabel Penjualan dan tabel Produk.

Keuntungan Denormalisasi

Query lebih cepat untuk sistem yang membutuhkan analisis laporan transaksi secara cepat.
Tidak perlu join dengan tabel lain, mengurangi kompleksitas query.

Kerugian Denormalisasi

Data menjadi redundan sehingga memerlukan lebih banyak ruang penyimpanan.
Risiko inkonsistensi meningkat, misalnya jika Harga_Produk berubah tetapi tidak diperbarui di tabel Penjualan.

ERD Perpustakaan

 













Proses Normalisasi di Sistem Perpustakaan

1. Semua atribut diatur pada tabel masing-masing sesuai dengan entitas (1NF).

2. Peminjaman dan Detail_Peminjaman dipisahkan untuk menghilangkan ketergantungan parsial (2NF).

3. Redundansi seperti informasi penerbit dalam tabel Buku dihapus dengan memisahkannya ke tabel baru jika diperlukan (3NF).


Selasa, 24 Desember 2024

Buat ERD yang melibatkan intersection dengan 5 kasus.

 1.  Produk dan Pelanggan






2. Karyawan dan Proyek





3. Penulis dan Buku





4. Mahasiswa dan Mata Kuliah






5.  Event




skrip SQL untuk membuat tabel dengan 1000 baris data.









Penjelasan : 

ID_Siswa: Kolom untuk ID unik bagi setiap siswa (tipe data INT).
Nama: Nama siswa (tipe data VARCHAR).
Jenis_Kelamin: Jenis kelamin siswa, bisa "Laki-laki" atau "Perempuan" (tipe data VARCHAR).
Tempat_Lahir: Tempat lahir siswa (tipe data VARCHAR).


Menyisipkan 








Penjelasan : 

  • INSERT INTO Siswa Menambahkan data ke dalam tabel Siswa.
  • ID_Siswa: Data ID siswa yang dimulai dari 1 hingga 1000.
  • Nama: Nama siswa yang bersifat unik.
  • Jenis_Kelamin: Jenis kelamin siswa, yang dapat berupa "Laki-laki" atau "Perempuan".
  • Tempat_Lahir: Tempat lahir siswa.

  • Apa itu Software Development Life Cycle (SDLC) dan tahapan-tahapannya.

    Software Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah proses yang digunakan oleh pengembang perangkat lunak untuk merancang, mengembangkan, menguji, dan memelihara perangkat lunak. SDLC memastikan bahwa perangkat lunak yang dibangun memenuhi kebutuhan pengguna, berkualitas tinggi, dan dapat dipelihara dengan baik. SDLC mencakup semua tahap yang terlibat dalam pembuatan perangkat lunak dari awal hingga akhir.

    Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam SDLC:

    1. Planning (Perencanaan)

    • Deskripsi: Pada tahap ini, tim pengembang perangkat lunak mengumpulkan persyaratan dan mendefinisikan tujuan proyek. Mereka juga merencanakan anggaran, jadwal, sumber daya, dan risiko yang mungkin timbul.
    • Aktivitas:
      • Identifikasi kebutuhan pengguna.
      • Menyusun anggaran dan sumber daya.
      • Menyusun jadwal waktu proyek.

    2. Feasibility Study (Studi Kelayakan)

    • Deskripsi: Pada tahap ini, dilakukan analisis untuk menentukan apakah proyek perangkat lunak layak untuk dilaksanakan secara teknis, operasional, dan finansial.
    • Aktivitas:
      • Menilai kelayakan proyek.
      • Menganalisis potensi risiko dan pengembalian investasi.
      • Memeriksa ketersediaan teknologi dan keahlian yang dibutuhkan.

    3. System Design (Perancangan Sistem)

    • Deskripsi: Tahap ini melibatkan perancangan arsitektur sistem, desain antarmuka pengguna (UI), dan desain struktur basis data untuk memastikan bahwa perangkat lunak akan bekerja sesuai dengan spesifikasi.
    • Aktivitas:
      • Membuat desain arsitektur sistem.
      • Mendesain antarmuka pengguna dan pengalaman pengguna (UI/UX).
      • Mendesain struktur basis data.

    4. Implementation (Implementasi/Pembangunan)

    • Deskripsi: Pada tahap ini, pengembang mulai menulis kode berdasarkan desain yang telah dibuat sebelumnya. Proses pembangunan perangkat lunak dilakukan dengan memecahnya menjadi modul-modul kecil yang lebih mudah dikelola.
    • Aktivitas:
      • Penulisan kode oleh tim pengembang.
      • Implementasi fitur dan fungsionalitas sistem sesuai dengan desain.
      • Pengujian unit (unit testing) dilakukan pada bagian kecil dari kode untuk memastikan tidak ada kesalahan.

    5. Testing (Pengujian)

    • Deskripsi: Setelah implementasi selesai, perangkat lunak diuji untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik sesuai dengan spesifikasi dan tanpa kesalahan.
    • Aktivitas:
      • Melakukan pengujian fungsional, pengujian integrasi, dan pengujian sistem.
      • Pengujian regresi untuk memastikan perubahan kode tidak mempengaruhi fungsionalitas yang sudah ada.
      • Pengujian penerimaan pengguna (User Acceptance Testing - UAT) dilakukan untuk memastikan sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna.

    6. Deployment (Penerapan)

    • Deskripsi: Setelah pengujian selesai dan perangkat lunak dianggap siap, perangkat lunak dipasang pada lingkungan produksi dan digunakan oleh pengguna akhir.
    • Aktivitas:
      • Instalasi perangkat lunak di server atau perangkat pengguna.
      • Menyediakan dokumentasi dan pelatihan pengguna.
      • Membuat salinan cadangan data jika diperlukan.

    7. Maintenance (Pemeliharaan)

    • Deskripsi: Setelah perangkat lunak diterapkan, fase pemeliharaan dimulai. Pada tahap ini, perangkat lunak terus dipantau, diperbarui, dan diperbaiki jika diperlukan. Ini mencakup pembaruan bug, peningkatan fitur, dan penyesuaian sistem untuk mendukung perubahan kebutuhan pengguna.
    • Aktivitas:
      • Menangani masalah atau bug yang ditemukan setelah penggunaan.
      • Mengoptimalkan kinerja sistem dan menambah fitur baru.
      • Memastikan perangkat lunak tetap kompatibel dengan pembaruan perangkat keras atau perangkat lunak lainnya.

    Model SDLC:

    SDLC dapat diimplementasikan dengan berbagai model pengembangan, yang paling umum adalah:

    • Waterfall Model: Pendekatan linier yang mengikuti urutan tahap dari awal hingga akhir.
    • Agile Model: Pendekatan yang lebih fleksibel dengan iterasi cepat, di mana pengembangan dilakukan dalam siklus pendek yang disebut "sprint."
    • V-Model: Memperpanjang Waterfall dengan pengujian yang terkait langsung dengan setiap fase pengembangan.
    • Spiral Model: Menggabungkan elemen Waterfall dan prototyping dengan fokus pada identifikasi dan pengelolaan risiko.

    SDLC adalah proses penting yang membantu pengembang perangkat lunak untuk merencanakan, merancang, mengembangkan, menguji, dan memelihara perangkat lunak dengan cara yang terstruktur dan efisien. Setiap tahap dalam SDLC memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi persyaratan pengguna, dapat diandalkan, dan dapat dipelihara dengan mudah.

    Selasa, 10 Desember 2024

    Apa itu SQL, DDL, DML, DCL, dan TCL.

    SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola dan memanipulasi data dalam sistem basis data relasional (RDBMS). SQL terdiri dari beberapa jenis perintah berdasarkan fungsinya, yang dikelompokkan ke dalam kategori seperti DDL, DML, DCL, dan TCL.

    1. SQL (Structured Query Language)

    • Fungsi Utama: Mengelola basis data, termasuk membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data.
    • Komponen Utama:
      • Perintah untuk membuat tabel atau basis data (DDL).
      • Perintah untuk memanipulasi data (DML).
      • Perintah untuk mengatur hak akses (DCL).
      • Perintah untuk mengelola transaksi (TCL).

    2. DDL (Data Definition Language)

    • Fungsi: Mengatur struktur basis data seperti tabel, indeks, dan skema.
    • Contoh Perintah:
      • CREATE: Membuat objek seperti tabel atau basis data.
      • ALTER: Mengubah struktur tabel yang sudah ada.
      • DROP: Menghapus tabel atau objek lain dari basis data.
      • TRUNCATE: Menghapus semua data dalam tabel tanpa log transaksi.

    3. DML (Data Manipulation Language)

    • Fungsi: Digunakan untuk mengelola data dalam tabel.
    • Contoh Perintah:
      • SELECT: Mengambil data dari tabel.
      • INSERT: Menambahkan data ke dalam tabel.
      • UPDATE: Memperbarui data dalam tabel.
      • DELETE: Menghapus data dari tabel.

    4. DCL (Data Control Language)

    • Fungsi: Mengelola hak akses dan izin pengguna terhadap basis data.
    • Contoh Perintah:
      • GRANT: Memberikan hak akses kepada pengguna.
      • REVOKE: Mencabut hak akses dari pengguna.

    5. TCL (Transaction Control Language)

    • Fungsi: Mengelola transaksi dalam basis data, seperti memastikan data tetap konsisten meskipun ada kegagalan.
    • Contoh Perintah:
      • COMMIT: Menyimpan semua perubahan dalam transaksi.
      • ROLLBACK: Membatalkan perubahan dalam transaksi.
      • SAVEPOINT: Membuat titik penyimpanan dalam transaksi untuk rollback parsial.
      • SET TRANSACTION: Menetapkan properti untuk transaksi.

    Contoh Kasus Penggunaan

    • DDL: Membuat tabel baru untuk menyimpan data karyawan (CREATE TABLE Karyawan).
    • DML: Menambahkan data karyawan baru (INSERT INTO Karyawan).
    • DCL: Memberikan izin akses kepada pengguna tertentu (GRANT SELECT ON Karyawan).
    • TCL: Menyimpan perubahan setelah memasukkan banyak data (COMMIT).

    SQL menjadi dasar penting dalam pengelolaan basis data, dan pemahaman tiap kategorinya akan mempermudah tugas Anda dalam administrasi basis data.

    Apa itu Denormalisasi

    Denormalisasi adalah proses dalam desain basis data yang bertujuan untuk meningkatkan performa dengan cara mengurangi tingkat normalisasi data. Denormalisasi dilakukan dengan memperkenalkan redundansi data (menyimpan beberapa salinan data di tabel berbeda) untuk mengurangi jumlah join yang dibutuhkan dalam query, sehingga waktu respon dapat lebih cepat.

    Tujuan Denormalisasi

    1. Meningkatkan Performa Query: Mengurangi kompleksitas query dengan menghindari join tabel yang berlebihan.
    2. Optimisasi Operasional: Membantu sistem yang membutuhkan data secara cepat untuk operasi baca (read-heavy operations).
    3. Mengurangi Beban Server: Meminimalkan jumlah operasi disk yang diperlukan.